Jangan Lengah! Varian Baru Covid-19 Semakin Dekat dengan Indonesia

Meski kegiatan masyarakat sudah jauh lebih longgar dibanding tahun sebelumnya dan saat awal kemunculan Corona, namun berbagai varian baru dari virus mematikan ini masih cukup meresehkan perlu diwaspadai. Bahkan, varian baru Covid-19 dikabarkan sudah semakin dekat dengan Indonesia.

Hal ini tentu menjadi perhatian khusus pemerintah dan masyarakat pun tetap perlu update agar tidak sembarangan berkunjung ke negara-negara yang memang sedang dalam keadaan siaga atau zona merah agar penyebaran virus tidak bertambah apalagi sampai masuk ke Nusantara.

Fakta Tentang Varian Baru Covid-19

1. Sudah Masuk ke Negara Tetangga

Sudah masuk negara tetangga

Salah satu varian baru dari Corona virus adalah BA.12.1, yang meskipun sampai saat ini belum masuk ke Indonesia namun pada 30 April 2022 sudah dideteksi berada di Singapura yang termasuk negara tetangga paling dekat dengan negeri ini.

Menurut penuturan dari Kementerian Kesehatan Singapura (MOH), varian baru dari virus ini terdeteksi oleh pihak yang berwenang lewat sekuensing genetik dan pemantauan aktif situasi Covid-19 terkini.

Sudah ada warga Singapura yang terinfeksi varian tersebut dan menurut Kementerian Kesehatan Singapura yang diberitakan oleh Channel News Asia pada Selasa 3 Mei 2022 didapat informasi bahwa warga yang terinfeksi sudah melakukan isolasi mandiri setelah dinyatakan positif.

Masih menurut pernyataan dari Kementerian Kesehatan Singapura, BA.2.12.1 tidak masuk dalam daftar varian Covid-19 yang menjadi perhatian dari Organisasi Kesehatan Dunia, yang berarti dapat dikatakan bahwa varian ini tidak termasuk sangat mengancam jiwa.

Meski begitu, pemerintah Singapura tetap harus waspada dan terus melakukan pengawasan serta mengambil berbagai tindakan yang dibutuhkan agar varian tersebut tidak menyebar luas di negaranya.

Sampai saat ini, Singapura telah melaporkan sekitar 2.690 kasus terbaru dari varian Covid-19 yang tetap perlu diwaspadai namun tidak ada laporan kematian.

Berdasarkan angka kasus yang tergolong masih stabil dan mengingat bahwa varian yang dimaksud tidak berbahaya maka pemerintah Singapura telah mencabut berbagai larangan kegiatan di area umum sehingga pelonggaran besar-besaran telah dilakukan.

2. Tentang BA.2.12.1

Fakta Tentang Varian Baru Covid-19

Sampai saat ini untuk jenis varian BA.2.12.1 sendiri masih belum ada banyak informasi namun yang pasti varian ini merupakan sub varian dari Omicron BA.2 yang diklaim lebih mudah untuk menular.

Namun untuk BA.2.12.1 sendiri tidak perlu terlalu dicemaskan karena sampai saat ini belum ada bukti bahwa varian ini lebih berbahaya dari BA.2.

Sampai saat ini Pemerintah Singapura juga belum ada laporan mengenai kasus kematian yang disebabkan oleh varian BA.2.12.1 dan belum ada juga laporan dari negara tetangga lain termasuk Indonesia bahwa virus tersebut sudah menginfeksi negaranya.

Meski begitu, salah satu dari sub-varian diantara BA.12.1 dan BA.2.12 tadi memiliki mutasi sehingga tetap perlu diwaspadai dan terus membutuhkan penelitian lebih lanjut.

3. Penyebaran BA.2.12.1 di Negara Lain

Penyebaran BA.2.12.1 di Negara Lain

Menurut informasi yang disampaiakan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) pada 19 April 2022, varian dari BA.2.12.1 diprediksi dapat membentuk sekitar 90 persen atau lebih dari varian virus Corona di Amerika Serikat.

Varian BA.2.12 dan BA.2.12.1 sampai saat ini sudah terdeteksi di sekitar 30 negara di seluruh Amerika Serikat, dan juga di lebih dari 40 negara lain di luar wilayah Amerika Serikat. Dua sub varian ini unggul dalam pertumbuhan mencapai 25 persen jika dibanding dengan BA.2 (Omicron).

Penyebaran / penularan dari varian ini juga diklaim lebih cepat jika dibanding dengan varian Covid lain yang sebelumnya sudah ada. Masih menurut perkiraan dari CDC, ada sekitar 74,4 persen varian Omicron di Amerika Serikat pada 16 April 2022 dan untuk varian BA.2.12.1 sendiri berada di angka 19 persen.

Varian baru Covid-19 yakni BA.2.12 dan BA.2.12.1 juga ditemukan di New York yang saat ini sedang sangat mendominasi kasus Covid-19 di negara tersebut dengan persentase mencapai 80,6 persen.

Data dari CDC menunjukkan bahwa varian BA.2.12.1 bukan sekedar unggul dalam hal penularan dan pertumbuhan tapi saat ini juga sedang menjadi varian paling dominan di sejumlah wilayah termasuk New York, Connecticut, dan New Jersey.

Berdasarkan catatan data dari CDC, varian tersebut telah menyumbang sekitar 58% kasus Covid baru di ketiga wilayah tadi dengan kasus di New York adalah yang paling tinggi.

Pada April 2022, Departemen Kesehatan Masyarakat Negara Bagian New York memiliki data bahwa lebih dari 25 persen kasus Covid di wilayah Lembah Mohawk dan area ibukota adalah varian varian BA.2.12.1. Sedangkan di area Finger Lakes, varian ini mewakili lebih dari 50 persen kasus.

Menurut pernyataan dari Dr. Mary T. Bassett selaku Komisaris Kesehatan Negara Bagian yang dipublikasikan oleh New York State pada 17/4/2022, pemerintah New York telah memberikan peringatan kepada masyarakat terhadap dua subvarian Omicron yang diklaim dapat menyebar lebih cepat dibanding Omicron khususnya di wilayah New York bagian utara.

Peringatan ini diharapkan dapat menjadi perhatian warga dan agar warga dapat mengambil tindakan pencegahan yang tepat dan cepat.

4. Turunan Omicron Lainnya

Turunan-Omicron-Lainnya

Selain BA.2.12 dan BA.2.12.1, ada juga sub varian atau turunan lain dari Omicron yaitu XE, yang juga sama-sama lebih cepat menular dan di membuat lonjakan kasus Covid di sejumlah negara.

Menurut penelitian yang telah dilakukan, XE merupakan hibrida mutan dari BA.1 dan BA.2. Kasus dari Omicron XE sendiri pertama kali ditemukan pada awal tahun 2022 tepatnya 19 Januari di Inggris. Jika dibanding dengan subvarian BA.2, XE dapat menular lebih cepat sekitar 10 persen.

Adanya varian baru Covid-19 ini diharapkan tidak sangat ganas apalagi dengan adanya peningkatan dari vaksinasi yang sudah ada. Penelitian dan pengujian lebih lanjut tetap dilakukan oleh berbagai negara meskipun varian ini sampai saat ini tidak termasuk menjadi perhatian utama dari WHO.