Belum tuntas masalah pandemi Covid 19 yang melanda dunia sejak awal 2020 lalu, kini muncul lagi temuan penyakit hepatitis misterius yang menyerang anak-anak. Ada yang bilang penyakit tersebut berkaitan dengan pemberian vaksin Covid 19, benarkah begitu?
Berdasarkan informasi yang disampaikan pihak WHO, virus ini sudah menjadi kejadian luar biasa karena merebak di 12 negara dengan total 169 kasus pada 21 April 2022. Bahkan saat ini, di Indonesia sudah ditemukan kasus yang sama bahkan sudah ada yang meninggal dunia.
Adakah Hubungan Hepatitis Misterius dengan Vaksin Covid 19?
Dari penjelasan Epidemiolog dari Griffith Australia, didapatkan informasi bahwa sampai sekarang belum dapat dipastikan bahwa keterkaitan kasus hepatitis tersebut dengan virus Corona yang sudah bermutasi berkali-kali tersebut.
Tapi, informasi dari Kementerian Israel menyebutkan bahwa ada kaitannya penyebaran kasus Hepatitis misterius tersebut dengan salah satu subvarian Covid 19 yaitu Omicron BA 2.
Hal tersebut disimpulkan dari temuan, bahwa 90 persen anak yang mengidap penyakit yang menyerang hati tersebut pernah menjadi pasien Covid 19.
Sedangkan WHO menjelaskan bahwa tidak ada kaitan dari penderita hepatitis yang masuk kategori parah tersebut dengan vaksin Covid 19. Melalui penjelasan pihak WHO awal Mei 2022 kemarin, ternyata penderita penyakit tersebut kebanyakan belum menerima vaksin untuk Covid 19.
Jadi belum bisa dipastikan ada atau tidaknya hubungan antara penyakit tersebut dengan vaksin yang diberikan kepada masyarakat untuk mencegah penularan Covid 19. Penelitian lebih lanjut masih terus dilakukan.
Proses Penularan Hepatitis Misterius
Menurut kesehatan, beberapa virus disinyalir sebagai penyebabnya, seperti virus SARS Cov-2, Adenovirus, virus ABC, dan beberapa jenis lainnya. Kemudian penderitanya bisa menularkan dengan proses tertentu.
Informasi dari Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, ada beberapa proses penularan yang mungkin terjadi. Sehingga seseorang bisa mengidap penyakit yang masih dikaji oleh ahli tersebut.
● Melalui Makanan
Makanan yang tidak diproses dengan sempurna atau tidak matang, tidak bersih, bisa menjadi media berkembangnya virus. Kemudian ketika dikonsumsi, akan membuat virus dengan mudah masuk ke dalam tubuh seseorang dan berkembang biak.
Selanjutnya secara cepat akan menyerang organ hati dan menyebabkan kerusakan yang parah, jika tidak segera ditangani dengan tepat.
● Melalui Udara
Ketika seseorang yang teridentifikasi menderita hepatitis melakukan kontak dengan orang lain, bisa saja mengeluarkan droplet yang akan menyebar di udara. Sehingga berpotensi menyebar dan terhirup oleh orang-orang disekitarnya.
Setelah droplet masuk ke dalam tubuh, virus yang terbawa akan berkembang dan menyerang organ penting. Lalu timbul gejala penyakit tersebut, yang sangat cepat dan perlu tindakan cepat pula agar tidak bertambah parah.
● Menyentuh Permukaan yang Sudah Terkontaminasi
Sama halnya dengan Covid 19, dimana penyebarannya bisa melalui tangan yang memegang permukaan yang sudah terkontaminasi. Virus yang satu ini juga dapat menular, jika seseorang menyentuh permukaan yang sudah terkontaminasi.
Apalagi tangannya tidak dicuci dan langsung memegang mulut, hidung, atau mata. Bisa juga, ketika langsung mengkonsumsi makanan maka virus yang menempel pada tangan akan masuk ke dalam tubuh.
Siapa yang Rentan Menjadi Penderitanya?
Sejak awal diinformasikan oleh WHO pertengahan April 2022 lalu, penderita kasus ini adalah kalangan anak-anak hingga remaja maksimal berusia 16 tahun. Belum ditemukan penderita dari kalangan dewasa yang teridentifikasi.
Namun, memang tidak semuanya sudah mendapatkan vaksin Covid 19 atau belum karena ada sebagian penderita yang ternyata memang belum vaksin sama sekali. Ada juga yang sudah mendapatkan vaksin lengkap, melalui sosialisasi pemerintah sejak beberapa waktu lalu.
Bahkan pada sejumlah negara, ada yang penderitanya merupakan anak berusia di bawah satu tahun hingga enam tahun. Namun penegasan soal kerentanan tersebut masih terus diperbaharui, berhubung sampai saat ini penelitian masih terus dilakukan.
Kenali Gejala Awal dan Lanjutan dari Hepatitis Misterius
Beberapa gejala yang dialami penderita penyakit hepatitis ini, sama dengan gejala Covid 19. sehingga perlu identifikasi awal yang tepat sebelum dilakukan pengobatan.
Gejala di Awal Terinfeksi
- Gejala awal ini meliputi mual dan muntah yang dialami penderita, durasinya variatif namun terjadi tidak hanya sekali.
- Kemudian dilanjutkan dengan diare berat, yang menyebabkan tubuh menjadi lemas tak bertenaga akibat kekurangan cairan.
- Ada juga yang mengalami demam namun tidak parah, hanya demam ringat seiring dengan gejala sebelumnya.
Sepintas memang mirip dengan gejala diare dan muntaber, namun tidak ada salahnya Anda langsung memeriksakan pasien ke dokter untuk identifikasi lebih cepat sebelum mengalami gejala yang lebih parah.
Pastinya, jika lebih parah tentu penanganannya akan lebih rumit dan perlu waktu lama.
Gejala Lanjutan yang Perlu Diwaspadai
- Warna mata pasien mulai menjadi kuning terutama bagian di seluar kornea, dibarengi dengan kulit yang juga menguning seperti umumnya penyakit hepatitis yang sudah sering terjadi
- Urine yang dikeluarkan sudah berwarna coklat seperti teh, sedangkan BAB warnanya menjadi putih pucat
- Ada juga yang mengalami kejang, diikuti dengan tingkat kesadaran yang terus menurun. Pada kondisi ini harus segera dilakukan tindakan oleh dokter, untuk mencegah kondisi yang tidak diinginkan.
Adakah Cara Pencegahan yang Tepat?
Mencegah penularan sangat wajib dilakukan, apalagi penyakit satu ini menyerang anak-anak dengan daya tahan yang masih belum semaksimal orang dewasa. Berikut ini beberapa cara pencegahannya.
- Memastikan anak Anda sudah mendapatkan vaksin Hepatitis yang lengkap, jika belum maka segera saja datangi rumah sakit hingga Puskesmas terdekat. Begitu juga dengan vaksin Covid 19, juga merupakan hal penting untuk dipastikan.
Terutama untuk anak yang sudah masuk kategori boleh diberikan vaksin tersebut, sehingga daya tahan tubuhnya lebih baik.
- Memastikan anak mengkonsumsi makanan yang telah dimasak dengan baik, untuk meminimalisir virus berkembang
- Selalu mencuci tangan sebelum makan dan sesering mungkin usai beraktivitas, untuk memastikan tubuh tetap sehat dan tangan tidak menjadi sarana masuknya virus.
- Menggunakan alat makan sendiri, menghindari pakai alat makan bersama apalagi saat berada di luar rumah.
- Tetap menerapkan protokol kesehatan layaknya Covid 19 yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak saat berkomunikasi dengan orang lain atau berada di keramaian.
Kasus Terbaru Hepatitis Misterius di Indonesia dan Dunia
Kondisi terkini penyebaran virus hepatitis yang cukup parah ini di Indonesia, ternyata sudah merenggut nyawa lima orang. Sedangkan kasusnya mencapai 15 yang tersebar di lima provinsi, yaitu DKI Jakarta, Bangka Belitung, Jawa Barat, Sumatera Barat, dan Jawa Timur.
Sedangkan skala dunia, Inggris menempati peringkat teratas dengan kasus mencapai 115 kemudian ditemukan juga di Italia, Amerika Serikat, dan Spanyol.
Mengingat penderitanya mayoritas adalah anak usia di bawah lima tahun, maka orang tua sangat diharapkan perannya untuk menjaga kesehatan buah hati dengan melakukan berbagai tindakan pencegahan tepat.
Belum bisa dipastikan hubungan, antara penyebaran hepatitis akut dengan pemberian vaksin Covid 19. Upaya untuk menguak misteri munculnya penyakit ini terus dilakukan ahli. Anda, memiliki peran penting untuk mencegah penyebarannya dan menjaga kualitas hidup sehat.