Induk Facebook, Meta Kembali PHK 10.000 Karyawan yang Kedua Kalinya (Belum Gambar)

Perusahaan induk Facebook, Meta, kembali melakukan pemangkasan jumlah karyawan hingga 10.000 untuk tahun ini. Hal ini pun menjadikan Meta sebagai perusahaan teknologi besar pertama yang mengumumkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal putaran kedua.

Berdasarkan informasi dari Reuters pada Rabu, 15 Maret 2023, saham Meta langsung naik 6% karena adanya berita tersebut. Tindakan PHK merupakan bagian dari restrukturisasi yang membuat perusahaan harus membatalkan rencana perekrutan 5.000 karyawan baru.

Induk Facebook, Meta Kembali PHK 10.000 Karyawan

Induk Facebook, Meta Kembali PHK 10.000 Karyawan

Meta, induk dari perusahaan Facebook, WhatsApp, hingga Instagram kembali mengumumkan PHK massal terhadap 10.000  karyawannya. Keputusan ini diambil berkaitan dengan rencana efisiensi perusahaan kedepannya.

Informasi PHK tersebut disampaikan langsung oleh Mark Zuckerberg selaku CEO Meta melalui website Meta. Menurut Mark, setiap perusahaan akan mengumumkan rencana restrukturisasi yang berfokus pada pemerataan karyawan selama beberapa bulan kedepan.

Selain itu, Meta juga akan membatalkan beberapa proyek dengan prioritas yang lebih rendah serta mengurangi perekrutan karyawan. CEO Meta berharap bahwa pengumuman terkait PHK di grup teknologi akan dilakukan pada akhir bulan April dan untuk grup bisnis pada akhir bulan Mei.

Jumlah lowongan kerja tambahan yang akan ditutup yaitu sekitar 5.000. Mark mengungkapkan bahwa hal tersebut tidak mudah namun tidak ada jalan yang lain. Ia mengucapkan selamat tinggal kepada semua rekan yang telah bersemangat dan sangat berbakat yang telah menjadi bagian Meta.

Dampak PHK Meta

Pemangkasan jumlah karyawan Meta bukan pertama kalinya. Sebelumnya, raksasa teknologi ini juga melakukan PHK pertama kali pada 9 November 2022. Saat itu, jumlah tenaga kerja yang dipangkas sebanyak 13% dari keseluruhan atau 11.000 orang.

PHK kedua ini jumlah kurang dari yang pertama, namun juga berdampak besar baik pada perusahaan maupun karyawan itu sendiri. Nah, berikut ini terdapat beberapa perubahan yang terjadi setelah adanya kabar pemangkasan jumlah karyawan tersebut.

1. Memenuhi Hak Karyawan

Memenuhi Hak Karyawan

Bagi karyawan yang terkena imbas PHK, perusahaan berjanji akan memberikan hak yang sama seperti pada PHK sebelumnya. Semua karyawan akan mendapatkan perlakukan yang sama dengan penuh rasa terima kasih dan tanggung jawab yang sesuai.

Beberapa jenis tunjangan yang diterima karyawan korban PHK pada periode pertama. Namun, rincian berikut ini khusus bagi karyawan Meta yang bekerja di Amerika Serikat.

  • Pesangon (upah) 16 minggu gaji pokok ditambah 2 minggu gaji untuk setiap tahun kerja
  • Pembayaran uang cuti
  • Dukungan mencari pekerjaan baru selama 3 bulan
  • Pencairan jatah saham
  • Asuransi kesehatan bagi karyawan korban PHK beserta keluarganya selama 6 bulan’
  • Dukungan spesialis khusus untuk membantu para karyawan imigran

Khusus untuk pencarian pekerjaan baru, perusahaan akan menggunakan vendor eksternal. Dengan demikian, para mantan karyawan Meta dapat mendapatkan akses ke daftar pekerjaan yang tidak dipublikasikan sehingga kemungkinan untuk diterimanya lebih besar.

2. Mencapai Tujuan Perusahaan

Mencapai Tujuan Perusahaan

Pemberhentian karyawan Meta sebanyak 11,6% dari total 86.482 dari keseluruhan jumlah karyawan yang tercatat pada akhir tahun 2022. Proses ini akan berlangsung beberapa bulan ke depan atau bahkan akhir tahun jika terdapat beberapa hal yang harus benar-benar dirampungkan.

Mark Zuckerberg berharap bahwa PHK akan membuat perubahan yang cepat pada perusahaan di tahun ini. Dengan begitu, ia dapat melewati periode ketidakpastian dan lebih fokus pada pekerjaan lain untuk kedepannya.

Tujuan pemutusan hubungan kerja ini adalah untuk membangun perusahaan menjadi lebih ramping, meningkatkan kinerja bisnis, serta teknis. Semuanya diatur sebaik mungkin agar lebih mudah untuk mencapai visi misi jangka panjang dari perusahaan induk Facebook.

Meta juga akan menghapus beberapa struktur manajemen dan meminta banyak manajer untuk menjadi kontributor individu. Perusahaan ini ingin membalikkan sebagian komitmen terhadap pekerjaan “remote-first” yang dibuat oleh Zuckerberg di tengah penguncian pandemi COVID-19

Adapun jadwal efisiensi yang terkait lainnya, seperti target untuk menyelesaikan analisis kerja hybrid, diharapkan dapat lebih menyempurnakan model kerja terdistribusi Meta. Selain itu, Mark juga berharap setiap orang untuk mempersiapkan diri dengan kemungkinan realitas ekonomi baru akan berlanjut.

3. Pendapatan Meta

Pendapatan Meta

Pada PHK putaran baru, Meta menargetkan total beban (expense) di tahun 2023 yang berada pada kisaran $86 miliar – $92 miliar, turun dari $89 miliar – $95 miliar. Perusahaan pun mengantisipasi biaya restrukturisasi sekitar $3 miliar – $5 miliar.

Biaya tersebut termasuk pesangon karyawan, biaya konsolidasi fasilitas, serta biaya personil lainnya. Pada kuartal keempat tahun 2022, pendapatan Meta sebesar $32,17 miliar, turun 4% dari tahun ke tahun.

Sementara itu, laba bersih juga turun 55% menjadi $4,65 miliar karena pembengkakan biaya sebesar 22% dari tahun ke tahun. Mark melihat pertumbuhan pendapatan yang cepat dari tahun ke tahun memberikan kesempatan untuk bisa berinvestasi di banyak produk baru.

Sejak restrukturisasi pada bulan November, harga saham Meta yang dulunya turun lebih dari 70% pada awal tahun 2022 menjadi naik dan stabil. Saham perusahaan kembali mengalami kenaikan pada bulan Februari, sehingga Mark menjuluki tahun 2023 sebagai “Tahun Efisiensi”.

4. Memenuhi Kepentingan Para Investor

Memenuhi Kepentingan Para Investor

Gelombang PHK tampaknya telah dimulai bahkan sebelum pengumuman Zuckerberg beberapa waktu lalu. Pada hari Jumat, Meta menyampaikan sedang mengeksplorasi “alternatif strategis” untuk Kustomer, sebuah perusahaan layanan pelanggan yang diakuisisi tahun lalu.

Perusahaan ini juga menghentikan tim Skunkworks New Product Experimentation dan menugaskan kembali Ime Archibong sebagai pemimpin. Tujuannya adalah untuk mengerjakan produk untuk Messenger. Kedua informasi ini dilaporkan pertama kali Wall Street Journal.

Para investor menjadi semakin waspada terhadap pengeluaran Mark yang  semakin besar. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan pendapatan dari bisnis utama Meta menurun di tengah inflasi yang tinggi dan kemunduran iklan digital akibat booming e-commerce saat pandemi.

Perusahaan ini juga sedang berjuang dengan perubahan privasi yang dilakukan oleh Apple (AAPL.O) dan bersaing dengan aplikasi video pendek TikTok untuk mendapatkan pengguna muda. Pada saat yang sama, Meta telah mengeluarkan miliaran dolar ke unit Reality Labs untuk proyek metaverse.

Sayangnya, proyek tersebut mengalami kerugian sebesar $13,7 miliar pada tahun 2022. Tidak hanya itu, Meta juga sangat mendukung penggunaan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).

Dalam memonya, Mark tidak banyak menyinggung soal virtual reality dan justru menekankan fokus perusahaan pada AI. Ia mengatakan bahwa investasi terbesar Meta yaitu untuk “memajukan AI dan membangunnya ke dalam setiap produk.”

Meta telah mengkritik “alat bantu kreatif” bertenaga AI yang dapat menghasilkan gambar, video, dan teks, tetapi belum menawarkan produk semacam itu di aplikasinya. Bahkan, saat perusahaan lain telah meluncurkan chatbot AI generatif dan alat produktivitas dalam beberapa bulan terakhir.

Pada Rabu, 15 Maret 2023, Meta, kembali membuat pengumuman terkait pemangkasan jumlah karyawan yang kedua kalinya hingga 10.000 orang. PHK tersebut merupakan yang kedua setelah dilakukan pertama kali pada 9 November 2022 sebanyak 11.000 orang.

Perusahaan induk Facebook ini akan tetap memenuhi hak para karyawannya dengan memberikan gaji, asuransi, hingga membantu pencarian pekerjaan baru. Tujuan PHK ini adalah untuk membangun perusahaan menjadi lebih ramping, meningkatkan kinerja bisnis, serta teknis.