covid19

Vaksin IndoVac resmi diluncurkan Presiden Joko Widodo pada hari Kamis, 13 Oktober 2022. Vaksin tersebut merupakan vaksin hasil karya anak bangsa yang diproduksi oleh PT Bio Farma, Bandung, Jawa Barat. Peluncuran vaksin ini merupakan hasil dari kerja keras dari SDM muda Indonesia.

Erick Thohir selaku Menteri BUMN menceritakan bahwa, Presiden Joko Widodo sangat mengapresiasi hasil dari vaksin yang bisa diproduksi oleh anak bangsa, bahkan vaksin tersebut diberi nama IndoVac oleh Presiden Joko Widodo, saat beliau melaporkan tentang perkembangan vaksin.

Dengan resmi diluncurkannya vaksin yang bisa diproduksi sendiri, Presiden berharap Indonesia bisa menjadi negara yang mandiri dalam urusan vaksin, sehingga tidak perlu impor dari negara lain. Proses distribusinya juga diharapkan bisa lebih mudah, karena proses produksinya berada di dalam negeri.

Fakta Vaksin IndoVac

Untuk mengetahui lebih dalam tentang vaksin ini berikut merupakan fakta-faktanya:

1. Vaksin produksi dalam negeri yang pertama

Vaksin produksi dalam negeri yang pertama

Vaksin Indovac merupakan vaksin yang dari proses hulu ke hilirnya diproduksi di dalam negeri. Jadi vaksin ini merupakan vaksin lokal pertama yang merupakan karya anak bangsa.

Tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat vaksin ini mulai dari proses pra klinik kemudian uji klinik fase 1, uji klinik fase 2, dan uji klinik fase 3 semuanya dilakukan di Indonesia.

Dengan adanya vaksin yang diproduksi di dalam negeri, diharapkan Indonesia bisa menjadi negara yang berdikari. Sehingga tidak perlu melakukan impor vaksin lagi dari negara lain dan bisa menjadi sebuah revenue yang besar bagi negara.

2. Hasil pengembangan PT Bio Farma

Hasil pengembangan PT Bio Farma

PT Bio Farma berhasil dalam mengembangkan vaksin ini, bekerja sama dengan institusi peneliti yang berasal dari Baylor College of Medecine (BCM), Amerika Serikat. Proses penelitian dan uji coba yang dilakukan terhadap vaksin ini memakan waktu 1,5 tahun.

Vaksin IndoVac merupakan vaksin yang menggunakan teknologi rekombinan protein, yang bisa beradaptasi secara cepat terhadap varian baru di masa depan. Karena proses produksinya di dalam negeri, maka diharapkan proses distribusi yang berlangsung ke pelosok-pelosok akan lebih mudah

Setelah melewati berbagai macam tahapan uji klinis, vaksin ini sudah terbukti aman dan sudah mendapatkan izin emergency use authorization (EUA), atau penggunaan darurat dari BPOM yang resmi dikeluarkan pada tanggal 24 September 2022.

3. Dijamin halal

Dijamin halal

Bio Farma sebelumnya telah mendaftarkan vaksin ini ke LPPOM MUI untuk melakukan berbagai proses rangkain audit mengenai aspek kehalalan, sesuai dengan standar yang sudah ditentukan oleh fatwa MUI. Hasilnya pada tanggal 29 Juli 2022 sertifikat halal dari BPJPH telah didapatkan.

Dalam proses pengembangannya, sejak awal tim-tim riset sudah mendesain vaksin ini mulai dari keseluruhan proses dan rantai produksi, agar bisa memenuhi prinsip kehalalan. Dengan terpenuhinya aspek halal dan thayyib, semakin memperkuat akan jaminan keamanan dan kualitasnya.

Selain itu, sebelumnya Bio Farma juga sudah mendapatkan sertifikat dari BPOM, yaitu Cara Pembuatan Obat yang Baik atau CPOB, mengenai fasilitas yang digunakan dalam proses untuk produksi vaksin ini. Hasilnya telah resmi keluar pada tanggal 9 April 2022.

4. Penggunaan vaksin IndoVac

Penggunaan vaksin IndoVac

Setelah memenuhi Jaminan Produk Halal dari MUI dan mendapat sertifikat halal dari BPJPH, vaksin ini akan digunakan untuk proses vaksinasi masyarakat, yang sudah berusia 18 tahun ke atas. Rencananya vaksin ini dipakai dalam vaksinasi primer untuk dua dosis dengan interval waktu 28 hari.

Vaksin IndoVac sekarang ini masih menjalankan penyelesaian uji klinis untuk booster dewasa dan akan memulai untuk proses uji klinis pada anak. Setelah menyelesaikan uji klinis tersebut, rencananya vaksin ini akan digunakan dalam program booster pemerintah.

5. Efek samping penggunaan vaksin

Efek samping penggunaan vaksin

Vaksin ini sudah memiliki keamanan yang sangat baik dengan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). Efek samping dari penggunaan vaksin ini yaitu hanya terdapat gejala dengan intensitas yang ringan, seperti rasa nyeri pada area yang disuntik.

Vaksin ini juga memiliki efektivitas yang bagus dalam meningkatkan titer antibodi di dalam tubuh. Hasil dari uji immuno bridging yang dilakukan dengan vaksin pembanding lainnya, yang memiliki efikasi dengan nilai di atas 80 persen, hasilnya terbukti vaksin ini non-inferiority.

Artinya yaitu efektivitas yang dihasilkan dari vaksin ini lebih bagus daripada vaksin pembanding lainnya, yang memiliki efikasi di atas 80 persen. Hasil tersebut didapatkan setelah dilakukan uji kepada relawan sebanyak 4.050.

6. Tahun ini akan memproduksi 20 juta dosis dan akan terus bertambah

Tahun ini akan memproduksi 20 juta dosis dan akan terus bertambah

Dalam tahun pertama Bio Farma akan memproduksi vaksin dengan kapasitas kurang lebih 20 juta dosis. Tahun depan produksinya akan bertambah menjadi 40 juta dosis. Apabila pasar masih membutuhkan, maka proses produksi akan semakin bertambah hingga mencapai 120 juta dosis vaksin.

Dengan kapasitas produksi tersebut, Bio Farma sedang melakukan proses pendaftaran EUL ke WHO. Agar bisa berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan vaksin secara global. Sertifikat halal yang sudah dimiliki oleh vaksin ini bisa menjadi suatu keunggulan dibandingkan dengan vaksin lainnya.

Hal tersebut dikarenakan vaksin ini bisa masuk ke pasar luar negeri, khususnya bagi negara-negara muslim. Indonesia juga sempat berdiskusi bersama WHO. Dimana berpotensi akan memberikan donasi vaksin, kepada negara yang masih memiliki tingkat vaksinasi rendah.

Vaksin IndoVac merupakan vaksin pertama yang diproduksi di dalam negeri yang dikembangkan oleh PT Bio Farma. Vaksin ini sudah terbukti halal dan akan digunakan sebagai vaksinasi primer pada dosis 1 dan 2. Efek samping dari penggunaan vaksin ini yaitu rasa nyeri pada bekas suntikan.

Vaksin ini akan diproduksi sebanyak 20 juta dosis pada tahun pertama, dan akan terus bertambah sesuai dengan kebutuhan pasar.