Virus corona telah merebak di Indonesia selama hampir lebih dari 2 tahun. Berbagai gelombang Covid hingga peraturan pengetatan telah dilewati, meskipun tetap banyak korban yang berjatuhan. Vaksin terus diberikan, hingga berbagai upaya dikerahkan oleh pemerintah.
Kini apakah masih ada Covid-19? Bagaimana kisah balik 2 tahun lalu saat awal mula Covid-19 berada di Indonesia? Apa saja upaya pemerintah hingga berbagai dampak yang terjadi pada masyarakat? Ikuti terus perkembangannya untuk mengetahui kilas balik Covid-19.
Awal Kasus
Awal kasus Covid-19 masuk ke Indonesia pada tanggal 2 Maret tahun 2020 di Depok, Jawa Barat. Pasien 01 tertular virus corona dari seorang WN Jepang yang terdeteksi terkena Covid-19 di Malaysia.
Setelahnya kasus harian pun melonjak sedikit demi sedikit, hingga menjadikan beberapa Rumah Sakit hingga Wisma Atlet sebagai tempat isolasi pasien yang terpapar Covid-19.
Lonjakan kasus pertama Covid-19 terjadi pada tanggal 9 Mei 2020, dengan 533 kasus harian. Lonjakan selanjutnya terjadi pada tanggal 9 Juli 2020, dengan kasus harian hingga 1.043 orang terpapar.
Gelombang pertama Covid-19 terjadi selama 13 minggu, dari bulan November 2020 hingga Januari 2021. Kasus Covid-19 pada gelombang pertama mencapai total 89.052 kasus. Lalu apa saja upaya yang diberikan pemerintah untuk menanggulangi gelombang pertama Covid-19? Ini dia:
- Menyediakan 45.000 tempat tidur pada Rumah Sakit khusus isolasi Covid-19 se-Indonesia.
- Menyediakan 2.700 tempat tidur di Wisma Atlet.
- Melakukan pemeriksaan Covid-19 70 % dari standar yang ditetapkan WHO.
- Menyediakan 223 lab pemeriksaan Covid-19 di Indonesia.
Dan akhirnya kini dapat melewati gelombang Covid-19 itu. Walaupun dengan banyak pasien maupun tenaga kesehatan yang berjatuhan.
Gelombang kedua Covid-19 terjadi sejak bulan Mei 2021 hingga sekitar bulan Agustus dan September 2021. Pada bulan Juli 2021 saja jumlah kasus aktif mencapai 574.135 kasus.
Gelombang kedua Covid-19 ini cukup parah, karena Rumah Sakit Umum saja sampai membangun tenda darurat untuk para pasien yang berada di IGD. Karena begitu banyak orang yang terpapar di Gelombang kedua Covid-19.
Ini dia beberapa upaya yang dilakukan Pemerintah untuk menanggulangi gelombang kedua Covid-19.
- Menyediakan 120.000 tempat tidur pada Rumah Sakit se-Indonesia.
- Menyediakan 7.930 tempat tidur di Wisma Atlet.
- Melakukan pemeriksaan Covid-19 >300 % dari standar yang ditetapkan WHO.
- Menyediakan 742 lab pemeriksaan Covid-19 di Indonesia.
Hingga hari ini (14/8/2022) total kasus Covid-19 mencapai 6,28 juta.
Upaya Pemerintah
Berbagai upaya pengetatan pergerakan masyarakat dilakukan agar penyebaran virus corona dapat dicegah. Namun, apa saja upaya yang dilakukan pemerintah? Ini dia jawabannya.
PSBB
PSBB yang merupakan Pembatasan Sosial Berskala Besar yang diberlakukan oleh Presiden Jokowi di Indonesia. Dengan adanya PSBB, berharap bahwa penyebaran Covid-19 dapat dicegah.
Dengan adanya pemberlakuan PSBB semua kegiatan masyarakat di batasi. Sekolah dilakukan secara daring, beberapa pekerjaan dilakukan dari rumah (WFH), tempat rekreasi dan pariwisata ditutup sementara. Bahkan hingga syuting sinetron hingga film diberhentikan sementara.
Akibatnya banyak masyarakat yang kehilangan mata pencaharian dan pekerjaan. Seperti tukang ojek, sopir angkot, petugas pariwisata dan beberapa lainnya.
Terdapat 2 jenis PSBB, yaitu PSBB Total dan PSBB Transisi. PSBB Total seperti yang dijelaskan pada artikel di atas. Sedangkan PSBB Transisi, yaitu kegiatan dapat dilakukan secara bertahap dengan kapasitas 50 %. Tempat dan fasilitas umum mulai sedikit-sedikit dibuka.
PPKM
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat adalah pengganti peraturan sebelumnya, yaitu PSBB. PPKM jilid pertama dimulai pada tanggal 11 Januari hingga 25 Januari 2021 di 7 provinsi Jawa dan Bali.
Peraturannya di antaranya adalah melakukan WFH sebanyak 75 %. Kegiatan sekolah dilakukan secara daring 100 %. Makan dan minum di tempat restoran dengan kapasitas 25 %. Jam operasional Mall dan tempat perbelanjaan hanya sampai jam 19.00.
PPKM jilid kedua dilaksanakan tanggal 26 Januari hingga 8 Februari 2021. Peraturan yang dibuat hanya jam operasional Mall dan tempat perbelanjaan hanya sampai jam 20.00.
PPKM Mikro dilakukan karena PPKM jilid kedua dinilai tidak efektif. PPKM Mikro dimulai pada tanggal 9 Februari hingga 22 Februari 2021.
Aturan yang diubah adalah kegiatan perkantoran dapat dilakukan 50 % offline dan 50 % WFH. Jam operasional Mall dan tempat perbelanjaan ditambah hingga jam 21.00.
PPKM darurat dimulai pada tanggal 3 Juli sampai 25 Juli 2021, dengan target dapat menurunkan kasus Covid-19 harian yang saat itu mencapai 10 ribu kasus per-harinya.
Itu dia beberapa upaya yang dilakukan pemerintah untuk menanggulangi masalah Covid-19. Dan hingga sekarang perkantoran hingga sekolah telah dibuka hingga 100 %.
Pemberian Vaksin
Vaksin Covid-19 yang pertama kali berada di Indonesia adalah vaksin Sinovac. Presiden Jokowi adalah orang pertama yang disuntikkan dosis pertama vaksin sinovac yang dilakukan pada tanggal 13 Januari 2021.
Setelahnya muncul berbagai jenis vaksin Covid-19 di Indonesia. Kini vaksinasi menjadi syarat penting untuk pergi kemana-mana, mulai dari ke tempat rekreasi maupun transportasi. Bahkan untuk melamar kerja pun syarat yang diberikan adalah sudah vaksin Booster.
Vaksin yang diberikan pemerintah hingga saat ini masih gratis, namun, masih banyak masyarakat yang enggan di vaksinasi. Vaksinasi yang disediakan oleh pemerintah pun beragam, diantaranya :
- Vaksin Sinovac
- Vaksin Astrazeneca
- Vaksin Sinopharm
- Vaksin Moderna
- Vaksin Pfizer
- Vaksin Booster (Dosis ke-3)
Kebanyakan masyarakat yang enggan melakukan vaksin terhasut oleh berita hoax di luar sana yang tak bisa dibuktikan. Padahal dengan vaksinasi, Anda dapat melindungi diri sendiri maupun keluarga.
Terhitung hingga tanggal 2 Agustus 2022, vaksinasi dosis pertama telah mencapai 202.563.389 dengan persentase 74,1%. Sedangkan untuk vaksinasi lengkap, telah mencapai 170.143.379 dengan persentase 62,2%.
Dengan beragamnya vaksin dan efek samping yang didapat, masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak mempedulikan betapa pentingnya vaksinasi.
Gejala Virus Corona
Gejala yang didapat dari tertularnya virus corona cukup beragam. Hal itu tergantung dengan antibodi yang dimiliki setiap orang. Apalagi bagi yang sudah di vaksinasi, gejala yang ditimbulkan tidak parah seperti yang belum pernah divaksin.
Ini dia beberapa gejala Covid-19, dari ringan hingga berat.
- Demam
- Batuk
- Pilek
- Sakit tenggorokan
- Hilangnya indra perasa dan penciuman
- Sakit kepala
Itu dia beberapa gejala yang ditimbulkan oleh covid-19. Namun, masih ada juga gejala yang lebih parah dari gejala di atas. Maka dari itu untuk pasien dengan gejala berat disarankan untuk dirawat di rumah sakit.
Tips Terhindar dari Covid-19
Demi melindungi diri dan orang-orang tersayang dari paparan virus yang mematikan ini, selalu patuhi dan ikuti beberapa tips berikut ini.
- 5 M (Menjaga Jarak, Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menghindari Kerumunan, Mengurangi Mobilitas)
- Selalu membawa hand sanitizer.
- Jika sedang makan di restoran, pastikan sendok yang digunakan bersih. (Bisa dibersihkan menggunakan tisu terlebih dahulu).
Itu dia kilas balik tentang virus corona yang telah merebak hingga lebih dari 2 tahun di Indonesia. Banyak sekali upaya pemerintah dalam menanggulangi masa pandemi ini, hingga vaksinasi yang dibeli dari beberapa negara. Jangan lupa untuk menerapkan tips terhindar dari Covid-19 di atas.