Tak Selalu Indah! Berikut Jatuh Bangun Greysia Polii sebagai Pemain Ganda Putri Indonesia

Nama Greysia Polii melejit usai membawa pulang medali emas dari Olimpiade Tokyo tahun 2020 silam. Greysia Polii adalah salah seorang atlet badminton ganda putri Indonesia. Dirinya sudah lama bergelut di cabang olahraga satu ini, dan berhasil menuai sejumlah penghargaan di berbagai kompetisi. 

Semenjak kemenangannya membawa nama Indonesia bersama Apriani Rahayu, banyak netizen yang penasaran dengan profil sosok Greysia Polii. Namun semasa perjalanan kariernya tidak selalu cemerlang, ada masa di mana dirinya nyaris membuang raketnya.

Biodata Lengkap Greysia Polii

Biodata Lengkap Greysia Polii

Berikut biodata lengkap dari Greysia Polii, pemain jawara Indonesia:

  • Nama lengkap: Greysia Polii 
  • Nama panggilan: Greys
  • Tempat lahir: Jakarta
  • Tanggal lahir: 11 Agustus 1987
  • Kewarganegaraan: Warga Negara Indonesia (WNI)
  • Tinggi badan: 1,64 m 
  • Berat badan: 57 kg 
  • Agama: Kristen 
  • Pegangan raket: Kanan 

Greysia Polii, Ganda Putri Indonesia dengan Deretan Prestasi

Greysia Polii, Ganda Putri Indonesia dengan Deretan Prestasi

Mungkin banyak yang baru mengenalnya setelah mendapatkan medali emas di Olimpiade Tokyo 2020, padahal Greysia sudah berkali-kali mengepakkan sayapnya mengikuti kejuaraan badminton atau bulu tangkis tingkat dunia, dan ia berhasil meraih sejumlah penghargaan menakjubkan.

Dilansir dari Tribunnews, berikut adalah beberapa prestasi yang pernah diraih Greysia Polii:

  • Medali perak Kejuaraan Dunia Junior IBF 2004 (ganda campuran), 
  • Medali perunggu Kejuaraan Dunia Junior IBF 2004 (ganda putri) 
  • Medali perak Piala Uber 2018
  • Medali perunggu Piala Uber 2010 
  • Medali perak Piala Sudirman 2007
  • Medali emas Sea Games 2007
  • Medali emas Sea Games 2019
  • Medali perunggu Kejuaraan dunia BWF 2019
  • Medali emas Olimpiade Tokyo 2020
  • Medali emas Asian Games 2014
  • Medali perunggu Junior Asia 2005

Prestasi di atas baru sebagian kecil dari total prestasi yang pernah diraihnya. Indonesia patut bangga mempunyai penerus atlet seperti Greysia yang tak terkalahkan.

Biografi Singkat Greysia Polii 

Biografi Singkat Greysia Polii

Wanita yang punya nama panggilan Greys adalah anak ketiga dari lima bersaudara. Orang tuanya bernama Willy Polii dan Eva Pakasi. Ia mengaku ketertarikannya akan badminton dimulai dari keluarga. Sejak umurnya 6 tahun, ia mulai menunjukkan minat dan bakat di cabang olahraga tersebut.

Untuk memperluas kepakan sayapnya, atlet keturunan Minahasa ini mulai bergabung dengan Klub Jaya Raya Jakarta pada tahun 1995. Seiring kemampuan bermainnya meningkat, Greysia terjun ke cabang olahraga bulu tangkis dengan serius sebagai pemain ganda campuran. 

Kala itu usianya baru menginjak 14 tahun. Sejak merintis karirnya, kinerja bermain Greysia kerap dinilai lebih baik saat bermain secara ganda ketimbang tunggal. Itulah yang kemudian membentuk kariernya sebagai pemain ganda putri Indonesia.

Kisah Panjang Greysia Polii dalam Menenun Karir di Bidang Badminton

Kisah Panjang Greysia Polii dalam Menenun Karir di Bidang Badminton

Semakin serius dengan kariernya, Greysia aktif mengikuti berbagai kompetisi tingkat nasional maupun internasional. Ia pernah masuk ke babak semi-final Malaysia Satellite tahun 2003 dengan pasangan Heni Budiman. Ia juga pernah dipasangkan dengan Nitya Krishinda Maheswari dan Jo Novita.

Keduanya menjadi pasangan populer Greysia. Bersama Nitya, kedua berhasil mencetak prestasi dan mendapat medali emas di Asian Games 2014 yang digelar di Incheon, Korea Selatan. Pada tahun 2020, tepatnya tiga tahun kemudian, Greysia dan pasangan Apriyani Rahayu menorehkan sejarah baru.

Jadi, perolehan medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 bukanlah yang pertama bagi Greysia. Namun bagi Indonesia itu adalah emas pertama yang sangat bernilai, mengingat Indonesia mengalami 8 kekalahan berturut-turut sejak tahun 1992. 

Jatuh Bangun Perjalanan Karir Greysia Polii

Melihat pemerintah Indonesia yang kurang memberi apresiasi kepada atlet-atlet Indonesia, Greysia berniat menutup karier di cabang olahraga badminton. Namun ia justru menjadikan itu untuk meningkatkan kemampuannya dan mengharumkan nama bangsa.

1. Pernah dapat Kartu Hitam dari BWF 

Pernah dapat Kartu Hitam dari BWF

Greysia pernah mengalami pengalaman buruk di kejuaraan dunia BWF tahun 2012 akibat mempraktikan pengaturan skor atau match fixing saat bertanding di Olimpiade London tahun 2012. Namun Greysia tetap gigih melanjutkan perjuangannya. 

Terlebih setelah diberi dukungan oleh keluarga, sahabat dan rekan seperjuangannya. Ia membuktikan semangatnya dengan menyegel medali emas pada Asian Games tahun 2014 silam. Perjalanan panjang Greysia tidak sampai disitu, ia terus berlatih mempersiapkan pertandingan berikutnya.

2. Tidak Menyerah, Greysia Bangkit dari Keterpurukan

Tidak Menyerah, Greysia Bangkit dari Keterpurukan

Pengalaman buruknya di Olimpiade London 2012 tentu memukul mentalnya, namun Greysia tidak menyerah begitu saja. Ia mengambil raketnya dan menjadikan pengalaman masa lalu sebagai pelajaran yang berharga.

Ia menunjukkan kepada dunia, khususnya Indonesia, saat tampil di Olimpiade Tokyo 2020, dimana Greysia dan Apriyani mengukir prestasi luar biasa mengalahkan pasangan ganda putri dari Cina.

3. Berhasil Menyandang Gelar Mengagumkan

Berhasil Menyandang Gelar Mengagumkan

Kemenangannya itu diakui oleh banyak pihak, karena itu Greysia dan Apriyani dihadiahkan dengan gelar ganda putri Indonesia dan Asia Tenggara pertama yang berhasil meraih medali emas di tingkat Olimpiade. 

Tak heran namanya meroket usai penghargaan tersebut. Jerih payah yang dikorbankan Greysia dalam menjemput kesuksesan berhasil menuai buah yang manis.

—-

Kegigihannya melawan keterpurukan, serta penampilan bermain yang luar biasa menginspirasi sejumlah calon ganda putri Indonesia. Meski memiliki puluhan penghargaan, Greysia tetap rendah hati. Itulah mengapa banyak orang yang menantikan penampilan Greysia di turnamen berikutnya.