17 Perkembangan Covid Menjelang Nataru

Liburan Nataru atau Natal dan tahun baru diperkirakan akan menimbulkan kerumunan yang berpotensi menyebarkan virus Covid. Namun, PPKM justru dibatalkan dengan beberapa syarat. Hal ini menuntut masyarakat untuk terus memantau kondisi Covid menjelang Nataru untuk meningkatkan kewaspadaan.  

Persebaran Kasus Covid Menjelang Nataru Terbaru di Indonesia

Persebaran Kasus Covid Menjelang Nataru Terbaru di Indonesia

Hingga 14 Desember kemarin, ditemukan 190 kasus pasien yang terkena virus Covid 19. Tapi ada penambahan kasus sembuh lebih banyak yakni sekitar 247 orang. Sementara yang meninggal mencapai 12 orang jika ditotal dari berbagai daerah.

Adapun persebaran dan penanganan yang sudah dilakukan di berbagai daerah untuk menekan laju Covid menjelang Natal dan tahun baru adalah sebagai berikut. 

1. Jakarta

Dari 190 kasus tersebut, Jakarta melaporkan ada penambahan 20 kasus. Penambahan tersebut ditemukan dari tes PCR yang dilakukan kepada 10.130 orang. 

Dengan laporan ini dapat diketahui bahwa Jakarta mengalami penurunan kasus Covid sebanyak 6 orang sehingga penderita Covid aktif terhitung 222 orang. 

Untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kasus ini, pemerintah Jakarta tidak hanya memantau aplikasi protokol kesehatan di tengah masyarakat. Lebih dari itu, Jakarta juga selalu menggunakan tes PCR untuk mendeteksi persebaran virus yang lebih efektif dibandingkan sekadar tes antigen saja.  

2. Jawa Timur 

Jawa Timur justru mendapat penambahan kasus lebih banyak dari Jakarta, yakni 27 kasus.  Walaupun begitu, Jawa Timur juga masih masuk dalam wilayah PPKM level 1 karena kasus di Covid di sini juga mengalami penurunan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya yang mencapai angka ratusan.

Sebagai langkah antisipasi, pemerintah Jawa Timur memperketat penjagaan di dua daerah perbatasan, yakni Bali dan Jawa Tengah. Ini ditunjukkan dengan adanya operasi gabungan yang tetap rutin dilakukan pemerintah di dua daerah tersebut.

Bahkan untuk menyeberang dari pulau Jawa ke Bali wajib menunjukkan kartu vaksin 2 tahap, bukti negatif Covid dari tes PCR, hingga menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. 

3. Jawa Barat

Pertambahan kasus tertinggi ada di daerah Jawa Barat dengan jumlah penambahan yang positif sebanyak 39 kasus. Untuk mempercepat penanganan dan pencegahan penyebaran sebelum liburan, pemerintah Jawa Barat terus berupaya menggencarkan proses vaksinasi di berbagai daerah.

Bahkan beberapa vaksinasi yang dilakukan di berbagai sekolah kepada pelajar mendapat pantauan langsung dari pemerintah daerah. Ini dilakukan demi memastikan bahwa laju vaksin bisa bergerak lebih cepat di berbagai kalangan sehingga virus ini mengalami penurunan. 

4. Kalimantan

Sebagai salah satu wilayah yang penduduknya tidak terlalu padat, Kalimantan menyumbang kasus Covid cukup sedikit. Bahkan data terakhir penambahan kasus di Kalimantan hanya mencapai 10 orang saja. 

Dengan kasus ini, selisih persentase kesembuhan dengan pasien positif hanya selisih 1100 orang. Total pasien sembuh seluruhnya adalah 40522 sedangkan yang positif adalah 41622. Sementara jumlah yang meninggal hingga sekarang adalah 1065 orang. 

Penanganan yang dilakukan di Kalimantan sama dengan sebagian besar daerah lainnya, yakni dengan menggencarkan vaksinasi di berbagai daerah hingga pelosok. Selain itu penerapan 5 M juga terus dikampanyekan pemerintah meskipun tidak ketat seperti di Jawa dan Jakarta. 

5. Sulawesi

Persebaran Covid menjelang Nataru di Sulawesi juga melandai dengan baik. Bahkan Sulawesi Tenggara dan Maluku tidak menyumbang kasus Covid atau nihil kasus pada 14 Desember lalu. Dari data ini, masyarakat Sulawesi bisa sedikit bernafas lega meski tetap dituntut waspada.

Penanganan Covid di daerah Sulawesi memang tergolong sangat efektif mengingat wilayah Sulawesi dibagi lagi menjadi beberapa provinsi yang masing-masing pemerintahnya menggalakkan program penanganan yang cukup baik serta saling berkoordinasi satu sama lain. 

6. Sumatera

Sumatera termasuk salah satu pulau yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. Namun salah satu daerah paling ujung Sumatera seperti Aceh, justru terus memberikan laporan akan nihilnya kasus positif di daerah ini.

Bahkan daerah yang biasanya menyumbang angka kasus Covid terbanyak seperti Riau justru sempat menunjukkan perkembangan yang positif dengan tidak ditemukannya kasus Covid pada tanggal 14 Desember lalu. 

Muncul Variasi Omicron

Muncul Variasi Omicron

Walaupun sebagian besar kasus Covid 19 di Indonesia melandai dan menunjukkan adanya penurunan, Indonesia masih harus waspada dengan variasi Covid Omicron yang baru-baru ini muncul. Padahal pemerintah sudah menarik aturan PPMK selama masa liburan Nataru.

Tindakan ini dikhawatirkan membuka peluang bagi varian Covid ini untuk menyebar ke dalam Indonesia. Apalagi jika jalur penerbangan antar negara tetap dibuka luas. 

Variasi Omicron sendiri adalah mutasi dari virus asli Covid. Tentu saja hasil mutasi ini memiliki tingkat berbahaya yang jauh lebih tinggi dibandingkan virus aslinya. Namun varian Omicron tidak serta merta membuat pemerintah memberlakukan kembali PPKM. 

Hanya saja beberapa tindakan cepat yang dilakukan pemerintah untuk mencegah varian ini masuk ke Indonesia adalah:

  • Memberlakukan karantina panjang bagi mereka yang datang dari luar negeri, khususnya dari negara yang sudah ditemukan kasus Omicron.
  • Tetap memperketat penerapan 5 M pada masyarakat.
  • Mempercepat vaksinasi agar tersebar merata di semua lapisan masyarakat. 

Dengan penanganan cepat tersebut, sampai saat ini Indonesia masih dinyatakan bebas dari varian virus Omicron yang sudah terdeteksi di beberapa negara tetangga. 

Penentu Keberhasilan Pemerintah Menekan Covid

Penentu Keberhasilan Pemerintah Menekan Covid

Perkembangan Covid menjelang Nataru juga disebut sebagai penentu keberhasilan pemerintah dalam menekan angka Covid 19. Pasalnya, pada liburan Natal dan tahun baru tidak dibuat peraturan PPKM level 3 yang biasa dijadikan jalan pintas menekan laju perkembangan Covid.

Apabila setelah liburan akhir tahun ini tidak ditemukan penambahan kasus yang signifikan, maka pemerintah dianggap berhasil menangani kasus. Artinya, dalam jangka panjang kemungkinan kasus Covid bisa dikendalikan dengan baik oleh pemerintah. 

Anggapan ini juga disampaikan langsung oleh Iwan Ariawan selaku Epidemiolog Universitas Indonesia yang ikut berkomentar terkait dibatalkannya PPKM level 3. 

Tingkat Kewaspadaan Masyarakat

Tingkat Kewaspadaan Masyarakat

Dengan tingkat kesembuhan Covid di Indonesia yang mencapai 96 persen, masyarakat masih terus diminta waspada agar tidak teledor dalam mencegah penyebaran virus. Tingkat kewaspadaan masyarakat ini juga menjadi salah satu penentu utama  virus Covid berhasil dihentikan atau justru naik turun tiada henti seperti di tahun sebelumnya. 

Semakin tinggi kewaspadaan masyarakat, semakin besar pula kemungkinan Covid bisa dihentikan, demikian sebaliknya. Adapun beberapa aktivitas yang bisa dijadikan tolak ukur dan penilaian masyarakat terkait kewaspadaan masyarakat pada virus Covid 19 menjelang Natal dan tahun baru ini adalah:

  • Tetap memakai masker selama berada di luar maupun lingkungan rumah.
  • Tetap menerapkan 5 M meski kondisi pandemi sudah melandai.
  • Mengurangi mobilitas dan membatalkan agenda liburan di tempat yang berpotensi mendatangkan kerumunan.
  • Mau mengikuti vaksinasi tahap satu dan dua.
  • Mendukung aturan pemerintah terkait pengetatan pembatasan di berbagai daerah perbatasan antar pulau dan provinsi. 
  • Mengurangi kerumunan yang kurang bermanfaat. 

Meskipun persebaran virus Covid menjelang Nataru  terus mengalami penurunan, tapi semua masyarakat harus tetap waspada dan tidak memanfaatkan momen liburan untuk memperbanyak mobilitas. Pasalnya, sedikit keteledoran yang dilakukan bisa berdampak pada persebaran virus secara tiba-tiba yang tentunya tidak diinginkan.