Kejuaraan bulutangkis beregu Thomas Cup akan segera berlangsung di Kota Aarhus, Denmark, pada tanggal 9 – 17 Oktober 2021 mendatang. Tim Thomas Indonesia berhasil menempati unggulan pertama pada drawing yang dilakukan tanggal 18 Agustus 2021 kemarin.
Bersama dengan Chinese Taipei, Thailand, dan Aljazair, Indonesia akan menempati Grup A untuk memperebutkan posisi teratas guna memuluskan langkah ke babak perempat final. Hasil drawing selengkapnya akan disajikan pada pembahasan berikut ini!
Target PBSI Terhadap Tim Thomas Indonesia
Pada gelaran Thomas Cup tahun ini, Indonesia ditargetkan mampu menyudahi puasa gelar dari ajang Thoms Cup ini. Prestasi terbaik Indonesia sejak terakhir kali juara pada tahun 2002 hanyalah 2 kali menjadi runner up, yaitu pada ajang Thomas Cup 2010 dan 2016.
Berdasarkan hasil undian yang telah dilakukan di markas bulutangkis dunia, BWF (Malaysia), Indonesia akan melakoni babak penyisihan grup dengan menghadapi lawan terberat yaitu Taiwan. Negara tersebut akan bertumpu pada sektor ganda putra Li Yang/Wang Chi-Lin yang baru saja meraih emas Olimpiade.
Dari sektor tunggal putra, nama Chou Tien Chen juga akan menjadi andalan jika harus berhadapan dengan pemain tunggal Indonesia seperti Anthony Sinisuka Ginting atau Jonathan Cristie. Target dari PBSI tetap tidak berubah dengan menargetkan Indonesia bisa menjadi juara grup dan lolos ke babak 16 besar.
Hal itu diungkapkan oleh Rionny Mainaki selaku Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI yang menyatakan bahwa kans Indonesia untuk menjadi juara Grup A masih ada dengan lawan berat datang dari Taiwan yang memiliki kekuatan cukup merata, dilansir dari KOMPAS.com, Rabu (18/8/2021).
Untuk dua lawan lainnya, yaitu Aljazair dan Thailand, Indonesia masih diunggulkan karena secara level masih berada di atas keduanya. Target juara grup sendiri diberikan untuk menghindari lawan berat di babak perempat final seperti China, Jepang, atau Denmark.
Prediksi Pemain yang Akan Diturunkan
Sampai saat ini, siapa saja nama-nama pemain yang akan diturunkan pada gelaran Thomas Cup Oktober mendatang masih belum dirilis oleh PBSI. Mereka masih memiliki waktu sampai tanggal 24 September 2021 untuk melihat kesiapan tim yang akan mewakili Indonesia di ajang bergengsi tersebut.
Dilihat dari beberapa turnamen ke belakang, sektor ganda putra sepertinya masih akan tetap diisi oleh pasangan nomor 1 dan 2 dunia saat ini, yaitu Marcus Gideon/Kevin Sanjaya dan Hendra Setiawan/Mohamad Ahsan. Sementara satu pasangan tambahan diisi oleh M. Rian Ardianto/Fajar Alfian.
Di sisi lain, sektor tunggal putra juga masih akan tetap dipercayakan pada Anthony Sinisuka Ginting dan Jonathan Cristie. Satu nama lagi di nomor tunggal putra ketiga masih mungkin diisi oleh Shesar Hiren Rhustavito atau Chico Aura Dwi Wardoyo.
Sejarah Thomas Cup Indonesia
Pada gelaran Thomas Cup sebelumnya yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand, Indonesia hanya mampu mencapai babak semi final usai dikalahkan China dengan skor 1 – 3. Indonesia masih harus puasa gelar selama 19 tahun sampai saat ini sejak terakhir kali juara pada tahun 2002.
1. Debut Indonesia di Ajang Thomas Cup
Sejak pertama kali digelar pada tahun 1949, Indonesia mampu mencatatkan sejumlah prestasi yang mentereng di ajang Thomas Cup. Indonesia sendiri baru mengikuti turnamen yang dicetuskan oleh Sir George Alan Thomas, seorang atlet bulutangkis asal Inggris, pada tahun 1958 silam.
Meski begitu, Indonesia di luar dugaan mampu memenangkan kejuaraan tersebut setelah mengalahkan juara bertahan tiga kali berturut-turut Malaya dengan skor 6-3. Kala itu, Indonesia diisi oleh pemain seperti Ferry Sonneville, Tan Joe Hok, dll.
2. Dominasi Indonesia dan Langganan Juara
Selepas debutnya, Indonesia mampu memenangi ajang Thomas Cup tiga kali beruntun hingga tahun 1964. Meski sempat berpindah ke tangan Malaysia pada tahun 1967, Indonesia bisa kembali mendominasi pada periode 1970 sampai 1979 lewat pemain-pemain seperti Rudy Hartono, Liem Swie King, dkk.
Saat itu Indonesia bisa dibilang sebagai langganan juara dengan skuad terbaik yang dimilikinya. Malaysia yang menjadi saingan terberatnya mampu mereka kalahkan berulang kali dan harus merelakan gelar kepada tim Merah-Putih.
3. Masuknya China dalam Persaingan
Dominasi Indonesia di ajang Thomas Cup mulai goyah sejak China masuk dalam persaingan di ajang kejuaraan bulutangkis dunia, termasuk Thomas Cup. Tepatnya pada tahun 1982, kontingen China menjalani debut di ajang Thomas Cup lewat kualifikasi zona Asia.
Mengulang sejarah Indonesia yang tampil apik pada laga debutnya tahun 1958, kali ini adalah China yang berhasil melakukannya pada ajang Thomas Cup 1982. Berhasil melaju hingga babak final dan berhadapan dengan tim Indonesia, China mampu menang dengan skor tipis 4-3.
4. Kembali Juara pada Tahun 1984
Meski dominasi Indonesia sudah tidak sekuat generasi sebelumnya, namun Indonesia masih mampu meraih gelar juara pada tahun 1984. Setelah itu, juara masih didominasi oleh China yang berulang kali mampu masuk ke partai final di ajang bulutangkis antar negara tersebut.
5. Juara Beruntun pada Tahun 1994 – 2002
Tim Indonesia kembali berjaya pada kejuaraan Thomas Cup dengan raihan 5 gelar secara beruntun pada periode 1994 hingga 2002. Bahkan di tahun 1996, gelar Thomas Cup berhasil dikawinkan dengan piala Uber usai Susi Susanti dan kawan-kawan berhasil menang atas China di partai final.
Era kejayaan ini muncul dengan bintang Indonesia seperti ganda putra Ricky Subagja/Rexy Mainaki, tunggal putra Hariyanto Arbi, dll. Pada tahun 2002, bintang baru Indonesia, Taufik Hidayat, juga turut menjadi tumpuan Indonesia untuk memperoleh poin dalam setiap pertandingan.
6. Puasa Gelar Sampai Saat Ini
Gelar juara di tahun 2002 menjadi gelar terakhir Indonesia di ajang 2 tahunan tersebut. Setelah itu, Indonesia hanya mampu meraih posisi runner up selama 19 tahun terakhir. Pertama pada ajang Thomas Cup 2010 setelah dikalahkan oleh China dengan skor 0-3.
Runner up kedua didapat kala Indonesia melaju ke babak final Thomas Cup tahun 2016 lalu. Saat itu, Denmark yang menjadi lawan mereka di final mampu menyudahi perlawanan dengan skor tipis 2-3. Kekalahan tersebut memupuskan harapan Indonesia untuk mengakhiri puasa gelar di ajang tersebut.
Hasil Drawing Thomas Cup
Meski sempat dua kali ditunda akibat pandemi covid-19 di tahun 2020 lalu, kejuaraan bulutangkis antar negara Thomas Cup dipastikan berlangsung pada bulan Oktober mendatang. Sejumlah drawing penentuan grup sudah dilakukan dan berikut adalah hasil lengkapnya:
Group A
- Indonesia
- Chinese Taipei (Taiwan)
- Aljazair
- Thailand
Group B
- Denmark
- Korea Selatan
- Perancis
- Jerman
Group C
- China
- India
- Belanda
- Tahiti
Group D
- Jepang
- Malaysia
- Kanada
- Inggris
Mengandalkan dua ganda terbaik Indonesia saat ini, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, kans Indonesia untuk mengakhiri puasa gelar Thomas Cup terbuka lebar. Patut kita tunggu kejutan apa yang akan dibuat oleh skuad Indonesia pada bulan Oktober nanti.