Tak Ada Kei Nishikori Lagi Jelang Akhir Musim Ini

Buat penggemar petenis asal Jepang Kei Nishikori, tampaknya tidak akan melihatnya berlaga lagi hingga akhir musim ini. Pasalnya, pemain 32 tahun tersebut mengalami cedera yang mengharuskannya istirahat total.

Hal tersebut disampaikanya beberapa saat menjelang pertandingannya melawan pemain asal Inggris Andy Murray dalam gelaran ATP 250 yang diselenggarakan di San Diego, California, Amerika Serikat.

Apa yang Terjadi Pada Kei Nishikori?

Apa yang Terjadi Pada Kei Nishikori

Petenis Asia pertama yang berhasil masuk final di US Open 2014 silam tersebut, ternyata mengalami cedera punggung. Sehingga mengharuskannya menepi dari sejumlah perhelatan akhir musim.

Dia mengungkapkan, bahwa cedera tersebut sudah dialaminya sejak beberapa pekan terakhir.

Menurutnya, tahun 2021 merupakan salah satu tahun yang panjang dan dia harus kembali cedera. Namun, selama libur musim dia akan melakukan pemulihan dan siap untuk mengikuti pelatihan pra musim 2022.

Dia berjanji, akan menjadikan tahun 2022 sebagai salah satu tahun yang hebat dalam karirnya. Mengingat beberapa tahun belakangan pemain yang lahir di Matsue, Shimane, Japan tersebut memang sudah beberapa kali mengalami cedera.

Turnamen yang Batal Diikuti Akhir Tahun 2021

Sehubungan dengan mundurnya Kei Nishikori dari sejumlah iven bergengsi akhir tahun, membuat satu kandidat lawan berbahaya petenis dunia hilang. Pastinya beberapa pemain lain akan ambil bagian dari posisi yang ditinggalkannya.

Beberapa turnamen yang batal diikuti nishikori ini, terbilang cukup berpengaruh bagi rangking seorang petenis. Apa saja turnamen tersebut?

1. Indian Wells

Indian Wells

Pada turnamen ini, pemain yang kini memiliki tim manajer handal itu sudah sempat berlaga di putaran awal melawan Dan Evans dari Inggris. Padahal di babak pertama, dia memenangkan pergulatan bola tenis dengan hasil cukup memukau.

2. ATP San Diego

ATP San Diego

Sebenarnya di awal gelaran ATP ini, Nishikori akan bertemu dengan Andy Murray yang merupakan petenis asal Inggris. Namun dia keburu mundur dari turnamen, hanya selang beberapa jam sebelum bertanding.

Tentunya sebuah anugerah bagi Murray, yang akan mendapatkan kemenangan tanpa harus lelah bertanding.

3. ATP 500 Wina

ATP 500 Wina

Saat ini ATP 500 yang digelar di kota Wina, Austria. Turnamen ini merupakan salah satu langganan yang diikuti pemain asal Jepang tersebut. Bahkan beberapa kali, dia berhasil menorehkan prestasi gemilang.

4. Paris Master

Paris Master

Sebagai salah satu turnamen tenis bergengsi, rasanya sangat disayangkan jika seorang pemain harus mundur di ajang ini. Apalagi, prediksi kemenangan bisa jadi milik nishikori kalau saja kondisi fisiknya tidak mengalami masalah.

Di ajang ini, Nishikori hanya tiga kali tidak mengikuti turnamen dan rata-rata memberikan hasil yang bagus. Bahkan, rata-rata potensi kemenangannya dari setiap pertandingan mencapai 70 persen.

5. Turnamen Stockholm

Turnamen Stockholm

Sama halnya dengan turnamen lain, perebutan gelar juara juga sudah sering diikuti pemain 32 tahun tersebut di ajang ini. Bukan hanya sebagai pemain biasa, melainkan pemain yang berhasil masuk jajaran lawan berat petenis lainnya.

Perjalanan Karir Kei Nishikori

Perjalanan Karir Kei Nishikori

Mengulik perjalanan karir dari pemain mulai masuk kategori Pro di tahun 2007 ini, memang akan membuat takjub mulai dari usia 13 tahun hingga saat ini. Penasaran seperti apa sepak terjang pemain yang kini menetap di Bradenton, Florida, Amerika Serikat ini?

1. Keluarga

nishikori lahir dari keluarga biasa saja yang menetap di Shiname prefecture. Ayahnya seorang engineersedangkan ibunya seorang guru piano.

Dia mulai memperlihatkan kecintaan pada dunia tenis sejak usia 5 tahun, dimana ia memenangkan turnamen All Japan Tennis Championship for kids pada tahun 2001. 

Tapi, untuk fokus menjadi atlet tenis baru dilakukan pada umur 14 tahun dengan bergabung pada IMGAcademy.

Dia sering menghabiskan waktu senggang dengan bermain sepak bola, golf, mendengar musik, atau membaca buku yang disukainya.

2. Karir Junior

Pertandingan perdananya sebagai pemain tenis adalah di tahun 2002, ketika berumur 13 tahun. Tepatnya pada turnamen grade 1 yang digelar di Jepang.

Dia merupakan anak laki-laki, dengan status single quarter finalist pada Junior French Open di tahun 2006.

Karirnya saat masih kecil memang patut diacungi jempol, 73 kemenangan untuk permainan single dan 53 kali menang dalam permainan ganda. Tidak hanya itu, pada 2006 dia menempati posisi nomor 7 dunia.

Sebuah prestasi yang tidak semua pemain tenis bisa mendapatkannya, wajar jika sejak kecil Nishir sudah diprediksi bakal sukses menjadi salah satu petenis dunia.

3. Karir Pro

Karir profesionalnya dimulai, sebagai salah satu pemegang wildcard pada turnamen di Kyoto, Jepang tahun 2006. Setahun kemudian, dia menjadi salah satu finalis dalam dua USTA pro iven. 

Tahun 2007 merupakan tahun sibuk bagi pemain ini, karena menjelajahi berbagai turnamen dan menjadi salah satu pemain andalan.

Namun untuk penghargaan perdana, baru diperolehnya di tahun 2008, ketika berlaga di Stockholm Open. Dia mendepak Mario Ancic dan meraih gelar dengan perjuangan yang luar biasa.

Dari posisi 244 dunia, dia terus melaju hingga ke posisi paling tinggi yang pernah dicapainya yaitu posisi empat di tahun 2014. berkat berbagai pertandingan yang berhasil dimenangkannya terutama di Australian Open.

Sejak itu, dia menjadi salah satu petenis yang diperhitungkan dunia. Tampil di berbagai ajang bergengsi, menjadi lawan tangguh bagi para pemain lainnya dari berbagai penjuru dunia.

Hanya saja, cedera memang menjadi salah satu penghalangnya untuk mengumpulkan medali seperti yang terjadi beberapa waktu lalu. Alhasil, itu membuat posisinya menjadi menurun ke ranking 49 dunia.

Pola Permainan Seorang Kei Nishikori

Pola Permainan Seorang Kei Nishikori

Sebagai salah satu atlet tenis yang sudah punya nama, tentu banyak yang ingin tahu seperti apa permainan seorang nishikori di lapangan. Sehingga sering membuat lawannya kewalahan untuk melakukan serangan balik.

1. Tembakan Konsisten

Jika dia melakukan tembakan, maka hasilnya akan sangat solid ke satu arah dan konsisten. Baik itu tembakan dari sayap kiri maupun kanan lapangan.

2. Permainan di Baseline

Tidak semua petenis mampu bermain cantik di area baseline, namun Nichiro merupakan salah satu yang berhasil melakukannya. 

Tentunya dengan menggunakan groundstroke agar bisa mendominasi pertarungan dan berakhir pada kondisi lawan akan memukul winner.

3. Kecepatan Backhand Datar

Soal kecepatan pukul, dia juga memilikinya. Apalagi untuk posisi backhand datar yang sangat diwaspadai lawan. Sedangkan untuk forehand Barat, dia memiliki presisi dan konsistensi yang cukup tinggi.

4. Bertahan Memukul

Pengembalian serangan, dilakukannya dengan cara bertahan yang cukup sempurna. Tak tanggung-tanggung, sampai lawan kewalahan akibat kemampuannya untuk selalu mengembalikan bola secara cepat dan tepat.

Salah satunya adalah, backhand dua tangan yang sering disebut pengamat olahraga sebagai salah satu terbaik di dunia saat ini.

5. Perpaduan Fernando Gonzalez dan Novak Djokovic

Dia memiliki kemampuan ofensif yang mumpuni sekaliber Fernando Gonzalez, sehingga sering membuat lawan sering bungkam. Sedangkan untuk kemampuan defensif, mirip dengan cara bermain Novak Djokovicyang punya pukulan-pukulan mematikan.

Sepertinya persaingan merebut berbagai title turnamen tenis akhir tahun 2021 akan kurang lengkap, tanpa hadirnya sosok Kei Nishikori sebagai lawan berbobot dan diperhitungkan. Akankah musim 2022 dia akan comeback?