5 Poin Perintah FIFA untuk Membenahi Kondisi Sepakbola Indonesia

Pada tanggal 5 Oktober 2022, akhirnya FIFA mengirim surat kepada Indonesia, terkait upaya pembenahan kondisi sepakbola Indonesia pasca Tragedi Kanjuruhan, yang berakibat pada tewasnya 131 orang. Tragedi tersebut menjadi catatan yang sangat kelam bagi sepakbola Indonesia.

Menanggapi kejadian tersebut, berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah salah satunya yaitu mengkomunikasikannya dengan FIFA, yang bahkan dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Hasilnya melalui surat balasannya, FIFA siap untuk membantu membenahi sepakbola Indonesia.

FIFA juga siap untuk bekerja sama dalam membenahi poin-poin penting yang harus dilakukan Indonesia, bersama Pemerintah Indonesia, PSSI dan AFC agar sepakbola Indonesia bisa lebih baik. Sehingga kejadian serupa tidak akan pernah terjadi lagi di masa depan, cukup berhenti sampai disini.

5 Poin Perintah FIFA untuk Kondisi Sepakbola Indonesia Lebih Baik

Berikut ini merupakan poin-poin yang ditekankan oleh FIFA untuk bisa dibenahi, sebagai bentuk upaya membangun sepakbola Indonesia ke arah yang lebih baik.

1. Membangun standar keamanan stadion

Membangun standar keamanan stadion

Sebenarnya FIFA sudah membuat pedoman dalam hal ini, yang tercantum dalam FIFA Stadium Guidelines 2022. Di dalamnya sudah mengatur segala aspek yang perlu diperhatikan dalam membangun stadion, seperti desain, konstruksi dan manajemen operasi stadion.

Infrastruktur yang memadai bisa meningkatkan keamanan dan keselamatan, bisa mencakup seluruh elemen yang berada di dalam stadion, seperti dalam hal akomodasi untuk keadaan yang darurat, contohnya apabila terjadi kebakaran untuk jalur pada proses evakuasi.

Berikut ini merupakan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membangung stadion, sesuai dengan standar keamanan yang sudah ditetapkan sebagai pedoman oleh FIFA:

  • Harus dilengkapi dengan alat untuk mendeteksi adanya kebakaran, bahkan bisa mengidentifikasi mengenai sumber dari kebakaran tersebut.
  • Harus dilengkapi dengan jalur untuk evakuasi yang memperhatikan tiga faktor ini,yaitu rute evakuasi harus bisa memberikan perlindungan selama 30 menit dari kebakaran, tangga berada di lokasi yang terbuka dan bisa terlindungi dari api, serta lapangan bisa digunakan sebagai tempat evakuasi utama.
  • Harus dilengkapi dengan Venue Operation Center atau VOC, yaitu tempat yang digunakan untuk mengatur keselamatan dan keamanan seluruh stadion, dengan memonitor setiap sudut dari stadion menggunakan CCTV.
  • Harus dilengkapi dengan rambu penunjuk untuk memudahkan pengunjung dalam memahami seluruh bagian dari stadion.
  • Pagar pembatas masih diperbolehkan selama bahan yang digunakan aman untuk penonton dan pemain, pemasangannya juga harus memperhatikan garis pandang penonton. Pagar yang dibuat mengelilingi tribun, harus memiliki titik akses yang digunakan sebagai jalur evakuasi.
  • Harus dilengkapi pintu darurat pagar dan pintu tersebut tidak boleh terhalang apa pun.
  • Harus dilengkapi pintu keluar darurat di tribun dengan lebar sekurang-kurangnya 2 meter dengan warna yang berbeda, agar lebih mudah dalam membedakannya, yang harus dijaga oleh pihak keamanan dan tidak boleh dikunci.

2. Membangun protokol dan prosedur petugas keamanan di stadion

Membangun protokol dan prosedur petugas keamanan di stadion

Poin lain yang disoroti oleh FIFA yaitu perlunya perbaikan mengenai standarisasi petugas keamanan yang bertugas di stadion, proses untuk mengamankan kerumunan harus disesuaikan dengan protokol dan prosedur standar keselamatan internasional.

FIFA sendiri sudah memiliki aturan tersendiri yang harus diperhatikan oleh petugas keamanan di stadion, sebagai upaya menjaga kerumunan agar bisa tetap aman dan selamat. Berikut merupakan beberapa poin yang ada di dalamnya:

  • Mengerahkan petugas keamanan, polisi dan petugas lapangan di sekitar lapangan dan sebaiknya berada di lokasi-lokasi yang dapat disorot oleh televisi.
  • Petugas dilarang dalam menggunakan atau bahkan membawa senjata api dan gas air mata, untuk mengendalikan massa saat berada di stadion karena akan semakin menambah chaos, pasalnya stadion memiliki ruang gerak yang sempit dan merupakan ruang yang tertutup.
  • Petugas sebisa mungkin untuk bersikap dan berpenampilan sederhana selama pertandingan berlangsung, agar tidak terlalu menarik perhatian lebih dari penonton selain pertandingan sepakbola yang sedang berlangsung.
  • Jumlah petugas harus dijaga seminimal mungkin, menyesuaikan dengan penilaian berdasarkan risiko kecocokan, yang dipertimbangkan dengan melihat perilaku dari penonton dan potensi ancaman yang ada.
  • Penambahan jumlah petugas yang ditempatkan di barisan depan kursi stadion, jika pertandingan memiliki potensi resiko yang tinggi, sehingga bisa menimbulkan segala bentuk invasi ke lapangan atau terjadinya keributan.

3. Menjalin hubungan dengan klub sepakbola Indonesia

Menjalin hubungan dengan klub sepakbola Indonesia

Perlu dilakukannya sosialisasi dan diskusi dengan semua klub yang ada, untuk bisa mendapatkan berbagai informasi yang relevan, sebagai upaya untuk membenahi kondisi sepakbola Indonesia. Selain itu FIFA juga meminta untuk dilibatkannya para suporter sebagai upaya untuk reformasi.

Semua pihak dapat menyampaikan mengenai pandangannya, melalui kesepakatan dan kerjasama ini, bisa menjadi salah satu cara untuk menghindari segala macam resiko dan bentuk kekerasan lainnya yang terdapat dalam sepakbola.

Selain itu, bisa meningkatkan komunikasi yang baik dari semua elemen yang ada dan bisa menjadi tali untuk mempererat solidaritas bersama, sebagai bentuk kepedulian terhadap sepakbola Indonesia, agar berubah ke arah yang lebih baik dan tidak ada lagi insiden-insiden kerusuhan dalam sepakbola.

4. Pengaturan untuk jadwal pertandingan

Pengaturan untuk jadwal pertandingan

FIFA meminta agar Pemerintah Indonesia bisa lebih memperhatikan lagi pengaturan jadwal mengenai pertandingan sepakbola, sehingga bisa lebih siap lagi kedepannya, untuk menghindari jadwal pertandingan yang memiliki potensi memicunya kerusuhan.

Seluruh pertandingan sepakbola di Indonesia hanya dilaksanakan pada akhir pekan atau pada hari sabtu atau minggu, dengan waktu pertandingan tidak dilaksanakan pada malam hari, jadi sebaiknya pertandingan bisa berakhir maksimal pada pukul 17.00 sore hari.

Hal tersebut dapat menjadi upaya, untuk mengurangi pertandingan-pertandingan yang memiliki potensi resiko tinggi terjadinya kerusuhan dalam kerumunan. Berikut merupakan alasan-alasanya:

  • Waktu kick-off yang selesai maksimal pada pukul 17.00 akan memudahkan supporter pada saat akan datang dan meninggalkan stadion. Hal ini juga harus didukung dengan tersedianya akses transportasi publik yang tersedia.
  • Dengan adanya konsistensi waktu pertandingan juga akan mempermudah juga dalam mengorganisir petugas keamanan yang hadir.

Selain itu, Pemerintah Indonesia juga harus lebih gencar lagi dalam mengkampanyekan kesadaran masyarakat, untuk bisa memberikan dukungan kepada sepakbola Indonesia dengan cara yang lebih positif dan terarah, untuk perbaikan kondisi sepakbola Indonesia.

5. Perlunya pendampingan para ahli dibidangnya

Pemerintah Indonesia juga diminta oleh FIFA untuk bekerja sama dengan institusi lain dan ahli dibidangnya secara global, sebagai upaya membangun sistem sepakbola Indonesia ke arah yang lebih baik, terutama dalam hal peningkatan keamanan dan keselamatan pada saat pertandingan.

Selain itu, juga bisa menciptakan suasana yang lebih kondusif, mengenai dunia persepakbolaan di Indonesia secara menyeluruh kepada siapapun yang ada di dalamnya.

Memburuknya kondisi sepakbola Indonesia membuat FIFA mengeluarkan perintah yang berisikan 5 poin penting, yang harus diperhatikan dengan seksama oleh Pemerintah Indonesia. Perintah tersebut sebagai bentuk sorotan FIFA atas insiden Kanjuruhan yang terjadi pada tanggal 1 Oktober 2022 lalu.

Kelima poin tersebut berisikan mengenai segala bentuk perbaikan sistem sepakbola di Indonesia, sebagai upaya ke arah reformasi yang lebih baik, terutama dalam hal keamanan dan keselamatan yang mencakup seluruh elemen yang terdapat di dalam stadion.